Apa Itu Kalimat Pasif?
Kalimat pasif adalah bentuk kalimat yang subjeknya menerima tindakan dari pelaku. Dalam kalimat pasif, subjek tidak melakukan tindakan, melainkan menerima tindakan dari pelaku. Kalimat pasif sering digunakan untuk menunjukkan kejadian yang diakibatkan oleh suatu pelaku tanpa harus menyebutkan pelakunya.
Cara Membentuk Kalimat Pasif
Untuk membuat kalimat pasif, subjek kalimat yang biasanya menjadi pelaku tindakan akan diposisikan di akhir kalimat, sedangkan objek yang biasanya menjadi penerima tindakan akan diposisikan di awal kalimat. Selain itu, kata kerja utama dalam kalimat pasif akan diikuti oleh kata kerja bantu “di” atau “ter”. Contoh: “Buku itu dibaca oleh saya” atau “Mobil itu diperbaiki oleh montir.”
Manfaat Penggunaan Kalimat Pasif
Penggunaan kalimat pasif dapat memberikan penekanan pada objek daripada pelaku tindakan. Hal ini sering digunakan dalam tulisan ilmiah atau berita untuk menyampaikan informasi secara objektif tanpa harus menunjukkan siapa yang melakukan tindakan tersebut.
Contoh Kalimat Pasif dalam Bahasa Indonesia
1. Buku itu dibaca oleh saya.2. Kue itu dimakan oleh anak-anak.3. Film itu ditonton oleh banyak orang.4. Rumah itu dijual oleh pemiliknya.5. Sepatu itu dibeli oleh ibu.
Perbedaan Kalimat Aktif dan Pasif
Perbedaan utama antara kalimat aktif dan pasif terletak pada posisi subjek dan objek dalam kalimat. Pada kalimat aktif, subjek menjadi pelaku tindakan, sedangkan objek menjadi penerima tindakan. Sedangkan pada kalimat pasif, subjek menjadi penerima tindakan, sedangkan objek menjadi pelaku tindakan.
Kapan Harus Menggunakan Kalimat Pasif?
Penggunaan kalimat pasif sebaiknya disesuaikan dengan konteks dan kebutuhan komunikasi. Kalimat pasif lebih sering digunakan dalam situasi formal atau tulisan resmi, seperti dalam laporan, artikel, atau berita. Namun, dalam percakapan sehari-hari, sebaiknya lebih mengutamakan penggunaan kalimat aktif untuk menjaga kejelasan komunikasi.
Contoh Penggunaan Kalimat Pasif dalam Berita
Sebagai contoh, dalam sebuah berita tentang penemuan obat baru untuk penyakit tertentu, seringkali kalimat pasif digunakan untuk menunjukkan fakta objektif tentang penemuan tersebut tanpa harus menyoroti pelaku di balik penemuan tersebut. Contoh: “Obat baru untuk penyakit tersebut telah ditemukan oleh tim peneliti di sebuah universitas ternama.”
Kesimpulan
Dalam penulisan kalimat pasif, subjek tidak melakukan tindakan, melainkan menerima tindakan dari pelaku. Kalimat pasif sering digunakan dalam situasi formal atau tulisan resmi untuk menyampaikan informasi secara objektif. Penggunaan kalimat pasif sebaiknya disesuaikan dengan konteks dan kebutuhan komunikasi agar pesan yang disampaikan dapat lebih jelas dan mudah dipahami.